Fungsi seksual adalah fungsi yang rumit karena melibatkan banyak kerjasama dari sistem di dalam tubuh, mulai dari sistem syaraf, hormon seks sampai dengan organ-organ seksual. Satu saja masalah yang muncul pada salah satu sistem tersebut akan menyebabkan terjadinya gangguan seksual.
Gangguan seksual pada umumnya disebabkan oleh dua hal yakni fisik dan psikologi. Penyebab fisik adalah gangguan seks yang disebabkan karena adanya penyakit, baik itu penyakit bawaan yang sifatnya permanen maupun penyakit yang non-permanen, yang biasanya akan sembuh setelah diobati.
Gangguan seks karena penyebab psikologi adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan seperti cemas, takut, depresi, stres atau bahkan takut gagal yang menyebabkan kemampuan seksual menurun drastis. Penanganan gangguan seks jenis ini dilakukan dengan konseling di terapis seks dan kemungkinan konsumsi beberapa jenis obat penenang (anti depresan).
Di dunia kedokteran, dikenal 4 jenis gangguan seksual yang paling sering dialami kaum pria, yaitu gangguan libido, gangguan ereksi, gangguan orgasme dan gangguan ejakulasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing gangguan seksual pada pria tersebut.
1. GANGGUAN LIBIDO
Libido atau gairah seks adalah hasrat seksual yang muncul dalam bentuk energi psikis dan emosional, yang dipengaruhi oleh hormon-hormon seks dan berkaitan dengan insting biologis manusia untuk memiliki keturunan/bereproduksi. Jika hasrat seksual tersebut tidak berada pada tingkat rata-rata maka berarti ada gangguan libido. Libido yang terlalu rendah disebut low libido dan libido terlalu tinggi disebut kecanduan seks, atau Nymphomaniac pada wanita.
Penyebab libido rendah bermacam-macam, bisa karena hormon testosteron yang rendah, ada penyakit, pengaruh obat, kurang tidur dan karena stres. Untuk mengobati hasrat seksual yang menurun anda perlu memperbaiki gaya hidup dan memperhatikan pola makan anda. Hasrat seksual hanya muncul dari tubuh yang sehat karena itu fokus utama agar libido normal kembali adalah dengan menjaga kesehatan tubuh secara umum. Konsultasi ke dokter bisa dipertimbangkan jika libido rendah yang diderita sudah sangat akut dan berpotensi mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Libido rendah adalah jenis gangguan seks yang paling sulit diatasi karena penderita kadang merasa normal dan tidak memiliki keinginan untuk sembuh karena tidak merasa sakit. Biasanya pria penderita libido rendah baru ke dokter untuk berobat setelah istri menuntut atau ada kemungkinan rumah tangga jadi retak.
2. GANGGUAN EREKSI (Disfungsi Ereksi) Disfungsi ereksi atau impotensi adalah jenis keluhan pria dimana penis tidak dapat ereksi full (minimal 70%) untuk bisa melakukan penetrasi vaginal atau ketidakmampuan pria mempertahankan ereksinya tetap keras ketika hubungan seks berlangsung. Para ahli menyepakati waktu 3 bulan berturut-turut tidak dapat ereksi keras sebagai parameter disfungsi ereksi.
Gangguan ereksi terbagi 3 yaitu disfungsi ereksi ringan, sedang dan berat. Pada kategori ringan, hubungan seks kadang masih berlangsung tetapi kadang juga gagal. Beberapa kali gagal menyebabkan pikiran menjadi negatif dan membuatnya bertambah sering gagal. Gangguan ereksi ringan yang jika tidak segera diobati akan menjadi berat.
Disfungsi ereksi berat ditandai dengan ketidakmampuan penis ereksi di pagi hari dan selalu gagal dalam semua kesempatan seks penetratif. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah seperti diabetes, stroke dan jantung. Dokter memiliki beberapa alternatif pengobatan untuk menangani disfungsi ereksi yang berat, mulai dari vacuum, pompa dan bahkan operasi.
Gangguan ereksi lain adalah Priapismus atau Priapism, kebalikan dari masalah disfungsi ereksi Priapismus adalah sebuah keadaan dimana terjadi ereksi penis secara terus menerus tanpa adanya rangsangan seksual. Ereksi bisa terjadi selama berjam-jam dan berpotensi merusak jaringan penis secara permanen.
Priapismus terjadi akibat tertahannya darah dalam penis dalam waktu lama menyebabkan penis terus mengalami ereksi. Priapismus biasanya bisa disembuhkan dengan bantuan obat-obat penenang.
3. GANGGUAN ORGASME
Tidak bisa orgasme saat berhubungan seks bisa terjadi karena adanya hambatan seksual, pengetahuan yang masih kurang dan juga faktor-faktor psikologis yang mungkin saja timbul saat hubungan berlangsung seperti perasaan bersalah, cemas, takut tidak bisa memuaskan, dan faktor trauma seksual di masa lalu.
Faktor lain yang mungkin menyebabkan munculnya gangguan orgasme adalah kurangnya stimulasi yang diterima, baik itu stimulasi fisik maupun mental. Kelebihan hormon serotonin juga menyebabkan tidak bisa orgasme. Beberapa obat anti depresan, obat-obat anti ejakulasi dini memiliki efek samping yaitu pria tidak bisa orgasme atau terlalu lama orgasme.
4. GANGGUAN EJAKULASI
Gangguan ejakulasi umumnya disebabkan oleh faktor psikis, meskipun juga bisa terjadi karena penyebab fisik. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saraf dan pembuluh darah dapat menyebabkan timbulnya gangguan ejakulasi.
Menurut Dr. Nugroho Setiawan dari klinik Grasia, ada 5 jenis gangguan ejakulasi yang umum terjadi pada pria, yaitu:
Gangguan seksual harus dipahami sebagai masalah yang umum terjadi dan diderita jutaan pria diseluruh dunia. Memvonis diri sendiri adalah tindakan tidak tepat yang biasanya justru akan membuat gangguan seksual bertambah parah. Perkembangan metode pengobatan kita saat ini sudah sangat modern termasuk dalam bidang yang satu ini, gangguan seksualitas bisa di atasi.
Gangguan seksual atau biasa juga disebut disfungsi seksual adalah tidak berfungsinya secara normal salah satu atau beberapa sistem dalam tubuh yang menyebabkan ketidakpuasan saat melakukan aktifitas seksual, baik itu sendiri maupun bersama pasangan, dimana ketidakpuasan tersebut dapat menurunkan kualitas hidup yang bersangkutan dan bisa menjadi penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Gangguan seksual pada umumnya disebabkan oleh dua hal yakni fisik dan psikologi. Penyebab fisik adalah gangguan seks yang disebabkan karena adanya penyakit, baik itu penyakit bawaan yang sifatnya permanen maupun penyakit yang non-permanen, yang biasanya akan sembuh setelah diobati.
Gangguan seks karena penyebab psikologi adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan seperti cemas, takut, depresi, stres atau bahkan takut gagal yang menyebabkan kemampuan seksual menurun drastis. Penanganan gangguan seks jenis ini dilakukan dengan konseling di terapis seks dan kemungkinan konsumsi beberapa jenis obat penenang (anti depresan).
Di dunia kedokteran, dikenal 4 jenis gangguan seksual yang paling sering dialami kaum pria, yaitu gangguan libido, gangguan ereksi, gangguan orgasme dan gangguan ejakulasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing gangguan seksual pada pria tersebut.
1. GANGGUAN LIBIDO
Libido atau gairah seks adalah hasrat seksual yang muncul dalam bentuk energi psikis dan emosional, yang dipengaruhi oleh hormon-hormon seks dan berkaitan dengan insting biologis manusia untuk memiliki keturunan/bereproduksi. Jika hasrat seksual tersebut tidak berada pada tingkat rata-rata maka berarti ada gangguan libido. Libido yang terlalu rendah disebut low libido dan libido terlalu tinggi disebut kecanduan seks, atau Nymphomaniac pada wanita.
Penyebab libido rendah bermacam-macam, bisa karena hormon testosteron yang rendah, ada penyakit, pengaruh obat, kurang tidur dan karena stres. Untuk mengobati hasrat seksual yang menurun anda perlu memperbaiki gaya hidup dan memperhatikan pola makan anda. Hasrat seksual hanya muncul dari tubuh yang sehat karena itu fokus utama agar libido normal kembali adalah dengan menjaga kesehatan tubuh secara umum. Konsultasi ke dokter bisa dipertimbangkan jika libido rendah yang diderita sudah sangat akut dan berpotensi mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Libido rendah adalah jenis gangguan seks yang paling sulit diatasi karena penderita kadang merasa normal dan tidak memiliki keinginan untuk sembuh karena tidak merasa sakit. Biasanya pria penderita libido rendah baru ke dokter untuk berobat setelah istri menuntut atau ada kemungkinan rumah tangga jadi retak.
2. GANGGUAN EREKSI (Disfungsi Ereksi) Disfungsi ereksi atau impotensi adalah jenis keluhan pria dimana penis tidak dapat ereksi full (minimal 70%) untuk bisa melakukan penetrasi vaginal atau ketidakmampuan pria mempertahankan ereksinya tetap keras ketika hubungan seks berlangsung. Para ahli menyepakati waktu 3 bulan berturut-turut tidak dapat ereksi keras sebagai parameter disfungsi ereksi.
Gangguan ereksi terbagi 3 yaitu disfungsi ereksi ringan, sedang dan berat. Pada kategori ringan, hubungan seks kadang masih berlangsung tetapi kadang juga gagal. Beberapa kali gagal menyebabkan pikiran menjadi negatif dan membuatnya bertambah sering gagal. Gangguan ereksi ringan yang jika tidak segera diobati akan menjadi berat.
Disfungsi ereksi berat ditandai dengan ketidakmampuan penis ereksi di pagi hari dan selalu gagal dalam semua kesempatan seks penetratif. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah seperti diabetes, stroke dan jantung. Dokter memiliki beberapa alternatif pengobatan untuk menangani disfungsi ereksi yang berat, mulai dari vacuum, pompa dan bahkan operasi.
Gangguan ereksi lain adalah Priapismus atau Priapism, kebalikan dari masalah disfungsi ereksi Priapismus adalah sebuah keadaan dimana terjadi ereksi penis secara terus menerus tanpa adanya rangsangan seksual. Ereksi bisa terjadi selama berjam-jam dan berpotensi merusak jaringan penis secara permanen.
Priapismus terjadi akibat tertahannya darah dalam penis dalam waktu lama menyebabkan penis terus mengalami ereksi. Priapismus biasanya bisa disembuhkan dengan bantuan obat-obat penenang.
3. GANGGUAN ORGASME
Tidak bisa orgasme saat berhubungan seks bisa terjadi karena adanya hambatan seksual, pengetahuan yang masih kurang dan juga faktor-faktor psikologis yang mungkin saja timbul saat hubungan berlangsung seperti perasaan bersalah, cemas, takut tidak bisa memuaskan, dan faktor trauma seksual di masa lalu.
Faktor lain yang mungkin menyebabkan munculnya gangguan orgasme adalah kurangnya stimulasi yang diterima, baik itu stimulasi fisik maupun mental. Kelebihan hormon serotonin juga menyebabkan tidak bisa orgasme. Beberapa obat anti depresan, obat-obat anti ejakulasi dini memiliki efek samping yaitu pria tidak bisa orgasme atau terlalu lama orgasme.
4. GANGGUAN EJAKULASI
Gangguan ejakulasi umumnya disebabkan oleh faktor psikis, meskipun juga bisa terjadi karena penyebab fisik. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saraf dan pembuluh darah dapat menyebabkan timbulnya gangguan ejakulasi.
Menurut Dr. Nugroho Setiawan dari klinik Grasia, ada 5 jenis gangguan ejakulasi yang umum terjadi pada pria, yaitu:
- Anejakulasi, yaitu tidak berejakulasi tapi rasanya seperti sudah ejakulasi.
- Ejakulasi retrogade, yaitu sperma masuk ke kantung kemih setelah ejakulasi terjadi. Diketahui dengan memperhatikan air seni yang mengandung sperma.
- Ejakulasi incomplete yaitu ejakulasi tidak lengkap, biasanya karena seks yang terburu-buru dan perasaan tidak nyaman saat ejakulasi terjadi.
- Ejakulasi dini, yaitu ejakulasi yang terjadi terlalu cepat. Beberapa ahli medis memberi batasan hubungan seks yang selesai di bawah 2 menit termasuk ejakulasi dini. Ada juga yang mengkategorikan pada kepuasan pasangan, jadi jika pasangan sudah puas meski hubungan seks baru terjadi 30 detik, dan pria berejakulasi setelah 1 menit maka si pria tidak termasuk ejakulasi dini. Kesimpulannya ejakulasi dini adalah jika anda melakukan hubungan seks yang terlalu cepat yang menyebabkan anda dan pasangan sama-sama tidak puas karena masih ingin berlama-lama.
- Ejakulasi terhambat, adalah kebalikan ejakulasi dini yaitu ejakulasi yang tidak kunjung keluar meski hubungan seks sudah berlangsung lama. Hubungan seks seperti ini sangat menyiksa, baik pihak wanita maupun pria.
Gangguan seksual harus dipahami sebagai masalah yang umum terjadi dan diderita jutaan pria diseluruh dunia. Memvonis diri sendiri adalah tindakan tidak tepat yang biasanya justru akan membuat gangguan seksual bertambah parah. Perkembangan metode pengobatan kita saat ini sudah sangat modern termasuk dalam bidang yang satu ini, gangguan seksualitas bisa di atasi.
No Responses to "4 Jenis Gangguan Seksual Pada Pria"