Rasa takut gagal dalam berwirausaha bisa menjadi hambatan besar dalam berbisnis
Para perempuan kini semakin
berminat untuk berwirausaha. “Dalam era globalisasi ini, mereka banyak
yang tertarik untuk berwirausaha dan mandiri sebagai wujud emansipasi
perempuan,” ungkap psikolog Tika Bisono kepada Kompas Female, sesaat setelah acara Sekar Womenpreneur Award 2011 di Smesco.
Hal ini sebenarnya berefek baik pada
peningkatan perekonomian keluarga, kemandirian perempuan, aktualisasi
diri, yang kelak akan membantu negara meningkatkan perekonomian. Para
perempuan ini sebenarnya memiliki banyak sifat positif dan kemampuan
untuk berwirausaha. “Intuisi bisnis perempuan itu sangat baik, dan rasa
empati perempuan lebih tinggi dibanding pria,” tambahnya.
Meski banyak memiliki kelebihan, perempuan tetap menyimpan sejumlah kelemahan ketika mulai mengelola bisnis wirausahanya.
1. Terlalu banyak pikiranIni
sepertinya merupakan permasalahan dasar setiap perempuan. Dedikasinya
yang besar pada keluarga membuat para perempuan, khususnya ibu rumah
tangga, memiliki banyak pikiran ketika memutuskan untuk memulai kegiatan
wirausahanya. “Banyak perempuan yang berpikir tentang meninggalkan
anak-anak untuk bekerja, atau tidak bisa mengurus suami, atau hal
lainnya. Padahal dengan menjadi wirausaha semua hal bisa diselesaikan
dengan baik, dan waktu yang dimiliki lebih fleksibel dibanding pekerja
kantoran,” tambah Tika.
2. Empati berlebihanSifat
dasar perempuan yang satu ini sebenarnya lebih mirip seperti bumerang
dalam berbisnis. Di satu sisi, sifat empati ini bisa membuat para
perempuan peka terhadap berbagai kondisi di sekitarnya. Tak jarang
berbagai ide wirausaha justru hadir dari keprihatinan ini, misalnya
usaha untuk mengolah limbah kain, limbah plastik, kepedulian terhadap
anak-anak yang kurang mampu, sampai memberdayakan potensi para perempuan
di sekitar rumahnya untuk meningkatkan taraf hidup.
Namun, di sisi lain, sifat empati ini
kadang tumbuh berlebihan pada diri perempuan. Sifat ini tak jarang
membuat perempuan tidak berpikir rasional dan justru mengutamakan sisi
emosionalnya. Sehingga perempuan yang baru mulai berwirausaha atau sudah
mampu menjalankan usaha kerap mengalami berbagai problem, yaitu
penipuan.
3. Manajemen bisnisSampai
saat ini, mental perempuan dalam berbisnis belum setangguh pria. Selain
itu pengalaman dalam bidang manajemen bisnis masih kalah dibanding
pria. Para perempuan seringkali ragu dan bimbang ketika mengambil
keputusan yang berhubungan dengan manajemen bisnis. “Namun, hal ini
sebenarnya bisa diatasi dengan pengalaman berbisnis dan melalui
sekolah-sekolah formal,” tukasnya.
4. Takut gagalDibandingkan
pria, perempuan masih sering ketakutan untuk mengambil resiko besar
dalam memulai bisnis, dan mengambil langkah untuk mengembangkan
usahanya. “Rasa takut gagal dalam diri perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena adanya banyak hal
yang dipikirkan menyangkut ekonomi keluarga, dan anak-anak. Ini juga
menjadi hambatan untuk berkembang,” tambahnya.
Menurut Tika, kegagalan seseorang dalam
berbisnis adalah hal yang wajar. Karena kegagalan ini bisa menjadi
cambuk untuk tetap bisa berinovasi dan berani melangkah maju. Ketakutan
untuk gagal membuat para perempuan ini cenderung untuk berjalan di
tempat.
No Responses to "4 Kelemahan Perempuan dalam Berbisnis Di Dunia"