- Corpora cavenosa, yaitu dua kolom jaringan ereksi yang merupakan jaringan pembentuk sebagian besar penis.
- Corpus Spongiosum, yaitu jaringan tunggal ereksi yang membentuk sebagian kecil penis. Korpus Spongiosum mengelilingi uretra (tabung yang dilalui urin dan sperma ketika keluar dari tubuh).
Apa-apa saja yang meningkatkan kesempatan Anda menderita penyakit kanker penis disebut faktor risiko. Memiliki faktor risiko tidak berarti bahwa Anda akan mendapatkan kanker, begitu pula sebaliknya, tidak memiliki faktor risiko tidak berarti bahwa Anda tidak akan menderita kanker penis dikemudian hari.
Setiap orang yang merasa memiliki faktor risiko harus segera bertindak melakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya dengan mendiskusikannya ke dokter. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker penis.
Faktor risiko seorang pria menderita kanker penis meliputi:
- Pria yang tidak disunat pada saat lahir mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker penis. Sunat dapat membantu mencegah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Sunat adalah suatu operasi di mana dokter menghilangkan sebagian atau seluruh kulit kepala penis.
- Faktor usia, kanker penis umumnya diderita oleh pria yang berusia 60 tahun ke atas.
- Memiliki masalah phimosis, yaitu suatu kondisi di mana kulup penis (kulit penutup kepala penis) tidak dapat ditarik dari glans / kepala penis.
- Jarang membersihkan daerah penis menyebabkan kuman atau virus mudah berkembang.
- Bergonta-ganti pasangan seksual.
- Merokok atau menggunakan produk-produk tembakau.
Berhubungan seks dengan hewan juga disebut-sebut sebagai pemicu munculnya kanker penis. Seorang urolog asal Brasil, Stenio de Cassio Zequi, mengatakan seks dengan hewan dapat menyebabkan trauma pada jaringan penis dan merupakan salah satu faktor risiko munculnya kanker penis pada pria.
No Responses to "Faktor Risiko Penyebab Kanker Penis Pada Pria"