Halo Sobat ! | Sekarang hari
Pasang Iklan | Kontak | Facebook | Event | Donasi | Sitemap


Home » » Priapismus, Gangguan Ereksi Penis Yang Terjadi Selama Berjam-Jam Tanpa Henti

Priapismus, Gangguan Ereksi Penis Yang Terjadi Selama Berjam-Jam Tanpa Henti

Rabu, 02 Januari 2013


 

Priapismus atau priapism adalah salah satu jenis gangguan seksual pada pria dimana penis mengalami ereksi yang keras dan terjadi terus menerus selama 6 jam meski tanpa rangsangan seksual. Priapismus menimbulkan rasa sakit yang sangat dan berpotensi merusak jaringan penis secara permanen.
Meskipun penis bisa ereksi dengan keras, priapismus bukanlah kondisi yang bisa dibanggakan. Prispismus adalah gangguan ereksi yang merupakan kebalikan dari disfungsi ereksi (dimana penis tidak bisa ereksi dengan keras saat akan berhubungan seks).
Hubungan antara priapismus dengan disfungsi ereksi sangat erat, karena berdasarkan penelitian para pria penderita priapismus umumnya adalah penderita disfungsi ereksi atau impotensi yang menerima suntikan pada penis untuk menyembuhkan impotensinya.
Suntikan papaverin dan prostaglandin langsung pada penis menyebabkan pembuluh darah melebar dan penis dapat ereksi dengan keras. Bahkan ketika ejakulasi sudah terjadi, ereksi tetap dapat bertahan sampai 3 jam. Dampak buruknya adalah ereksi karena suntikan yang berlangsung lebih dari 4 jam dapat merusak penis secara permanen.
Penyebab Priapismus
Priapismus terjadi jika darah dalam penis terjebak dan tidak bisa mengalir dengan lancar. Padahal darah dalam penis seharusnya mengalami pergantian setiap 3 menit sekali. Kondisi priapismus bisa terjadi pada semua usia bahkan termasuk pada bayi yang baru lahir. Priapismus jika tidak diobati dengan cepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis.
Penyebab priapismus diketahui sebagai berikut:
  1. Medikasi
  2. Cedera medulla spinalis
  3. Gangguan sistem perdarahan, misalnya leukemia
  4. Suntikan papaverin langsung ke penis
  5. Penyebab-penyebab lain yang belum diketahui
Beberapa penyakit darah juga dapat mengakibatkan priapismus, seperti leukemia dan thalassemia. Gangguan saraf, seperti penyakit pada pembuluh darah otak, juga dapat mengakibatkan priapismus.
Dari penelitian diketahui sebanyak 42 persen penyebab priapism disebabkan oleh penyakit sickle-cell. Tapi penyebab lainnya kemungkinan akibat efek samping dari pengobatan tertentu terutama obat untuk penyakit mental, trauma pada saraf tulang belakang atau daerah genital, gigitan laba-laba hitam juga diduga adalah penyebab priapismus, keracunan karbon monoksida atau polusi udara, obat terlarang seperti mariyuana dan kokain dan penyebab lain tapi jarang terjadi adalah kanker yang dapat mempengaruhi kelancaran aliran darah pada penis.
Jenis Priapism
Setidaknya ada dua jenis priapismus, yaitu:
  • Low-flow, sering terjadi pada pria yang sehat tanpa diketahui sebabnya, tapi biasanya mempengaruhi orang yang memiliki penyakit sickle-cell, leukemia atau malaria.
  • High-flow, disebabkan oleh arteri yang pecah akibat cedera pada penis atau perineum (daerah antara skrotum dan anus) sehingga mencegah sirkulasi di penis berlangsung normal.
Perawatan untuk kedua jenis priapismus ini berbeda dan harus dianggap sebagai darurat medis, yang harus menerima perawatan yang tepat oleh praktisi medis yang memenuhi syarat. Pengobatan awal dapat bermanfaat bagi pemulihan fungsional penis.
Cara Menyembuhkan Priapismus
Cara paling efektif mengatasi priapismus adalah dengan menyuntikkan obat ke dalam penis agar aliran darah terbuka lagi. Selain itu, mengompres penis dengan air es atau es batu juga dapat meredakan ketegangan pada daerah penis. Obat-obat jenis penenang juga kadang berhasil mengurangi ereksi dan melancarkan aliran darah kembali.
Operasi pada penis dilakukan jika semua cara tidak berhasil meredakan ereksi penis. Operasi dilakukan dengan menghentikan suplai darah ke penis sehingga penis tidak tegang dan rileks kembali.
Bagaimana Mendiagnosa Priapismus
Jika anda mengalami priapismus segera hubungi dokter, keterlambatan dalam pengobatan dapat menyebabkan impotensi atau kerusakan jaringan penis secara permanen. Hal-hal penting yang harus diketahui dokter yang merawat adalah:
  • Sudah berapa lama ereksi terjadi
  • Berapa lama ereksi anda biasanya berlangsung
  • Apakah anda mengkonsumsi obat-obatan (baik itu legal atau ilegal). Berusaha jujur ke dokter agar perawatan anda lebih mudah dilakukan. Beberapa jenis obat-obatan seperti mariyuana dan kokain dapat menyebabkan priapism.
  • Apakah terjadi trauma lain pada tubuh setelah priapisme terjadi?
Kasus priapismus paling mencengangkan terjadi di India, seorang pria harus di operasi setelah penisnya ereksi terus menerus selama 21 hari. Meskipun operasi berhasil dilakukan, pria tersebut akhirnya harus menderita impotensi. Penyebabnya adalah karena pria tersebut mengkonsumsi obat viagra agar ereksinya menjadi keras. Meskipun demikian, dokter yakin bahwa kondisi medis yang sebenarnya adalah pria tersebut menderita priapismus yang dipicu oleh gangguan pada sistem syaraf.
Penis memang organ tubuh yang terbilang unik. Tidak bisa keras membawa masalah dan keras terus menerus juga menimbulkan musibah. Langkah terbaik agar terhindar dari priapismus atau priapism adalah dengan menjalani hidup sehat, baik itu fisik maupun batin. Badan yang sehat, jiwa yang sehat membuat organ tubuh berfungsi dengan baik pula.

No Responses to "Priapismus, Gangguan Ereksi Penis Yang Terjadi Selama Berjam-Jam Tanpa Henti"

Poskan Komentar