Para pria yang menderita disfungsi ereksi seharusnya menjalani pemeriksaan testosteron dan sindrom metabolik, sebab kedua kondisi medis tersebut biasanya terjadi bersama-sama, demikian sebuah laporan sebuah penelitian.
“Disfungsi ereksi adalah salah satu gerbang untuk mengetahui kesehatan seorang pria,” ucap Aksam Yassin, MD, PhD seorang pakar Adrologi dan Urologi dari klinik Segeberger di Norderstedt, Jerman. “Semua penyakit-penyakit yang kerap diderita kaum pria seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, masalah kolesterol dan kesulitan ereksi saling terkait dan penyebab umumnya adalah karena kekurangan hormon testosteron”, lanjut Yassin.
Penelitian Yassin yang dilakukan bersama-sama dengan para ilmuwan Belanda, Jerman dan Uni Emirat Arab ini bertujuan untuk mengetahui prevelansi hipogonadisme pada pria penderita disfungsi ereksi. Hipogonadisme adalah sebuah istilah untuk menunjukkan terjadinya penurunan produksi testosteron dalam tubuh.
Selama dua tahun para peneliti mempelajari 771 pasien yang sedang mencari pengobatan disfungsi ereksi. Rata-rata usia mereka 56 tahun. Para pasien menerima skrining yang komprehensif mengenai testosteron rendah dan indikator terjadinya sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penderita terkena penyakit jantung & pembuluh darah dan penyakit diabetes tipe 2. Memiliki tiga dari lima faktor berikut ini menunjukkan adanya sindrom metabolik; lingkar pinggang meningkat (lemak perut), kolesterol HDL rendah, trigliserida tinggi (lemak dalam darah), tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan, di antara 771 pria yang diteliti, 18,3% atau sebanyak 141 orang diketahui memiliki masalah kekurangan testosteron, dimana sebelumnya tidak terdeteksi. Prevelansi hipogonadisme pada populasi umum pria berusia 45 tahun ke atas adalah sekitar 12%.
Dari semua pria dalam penelitian tersebut, sebanyak 270 orang atau 35% memiliki diabetes tipe 1 atau 2; delapan orang diantaranya baru terdeteksi. Sebanyak 239 pria atau 31% menderita tekanan darah tinggi, sebanyak 12 orang diantaranya telah menyadari sebelumnya. Di antara 162 pria (21%) yang memiliki dislipidemia -kolesterol tidak normal atau trigliserida- sembilan dari mereka belum pernah didiagnosis sebelumnya. Dan sebanyak 108 atau 14% pria tersebut memiliki masalah jantung koroner dalam tingkatan yang bervariasi, lima dari mereka baru mengetahuinya melalui diagnosis ini.
Hasil penelitian di presentasikan pada Pertemuan Tahunan ke-90 The Endocrine Society di San Francisco. Pria dengan disfungsi ereksi, terutama pada pria yang telah berusia tua, seharusnya tidak hanya melakukan pemeriksaan disfungsi ereksi tapi juga pemeriksaan penurunan testosteron dan sindrom metabolik. Testosteron rendah dapat menimbulkan masalah kesehatan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
Home » Pria Dewasa » Testosteron Rendah Sebabkan Disfungsi Ereksi
No Responses to "Testosteron Rendah Sebabkan Disfungsi Ereksi"