Beda dengan wanita, umumnya pria yang mengalami andropause disebabkan oleh tingkat kesehatan yang menurun. Selain itu, andropause juga dapat diobati dengan metode penggantian testosteron, tapi langkah yang paling tepat sekaitan dengan andropause adalah menganggapnya sebagai efek alami dari penuaan.
Gejala Andropause
Banyak gejala yang mungkin dirasakan pria dengan andropause dan umumnya berkaitan dengan faktor seksual misalnya gairah seks yang kurang, tidak mampu membuat wanita hamil (tidak subur), ereksi tidak lagi spontan, dan ukuran testis yang mengecil.
Kadar testosteron rendah juga memberi efek terhadap emosional, kepercayaan diri berkurang dan mood yang rendah. Andropause juga ditandai dengan gejala-gejala fisik seperti meningkatnya lemak tubuh dan berkurangnya massa otot. Beberapa pria bahkan kemungkinan mengalami rasa panas di bagian tubuh.
Harvey S. Bartnof, MD, direktur California Longevity and Vitality Medical Institute, mencatat bahwa hormon seks laki-laki tidak hanya penting untuk urusan seksual. Dr harvey menjelaskan bahwa kadar testosteron yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan jumlah lemak tubuh. Lemak di tubuh dalam jumlah yang banyak disebut sebagai penyebab penyakit jantung.
Aterosklerosis atau penurunan sirkulasi tubuh juga merupakan akibat dari andropause. Diabetes dapat terjadi pada masa itu bersamaan dengan gejala osteoporosis yang merupakan penyakit tulang keropos yang dapat menyebabkan patah tulang.
Penting diketahui bahwa penurunan produksi hormon testosteron tidak saja disebabkan oleh usia tua. Produksi testosteron bisa rendah karena faktor lain seperti depresi dan meminum alkohol secara berlebihan. Penyakit tertentu juga dapat menyebabkan kadar testosteron menunurun drastis seperti AIDS dan sirosis hati. Beberapa obat yang dikonsumsi juga memiliki efek samping menghambat produksi testosteron.
Pria yang mengalami andropause selain mengalami penurunan libido dan impotesi juga rawan terkena penyakit pembesaran prostat dan kanker prostat.
Diagnosa Andropause
Untuk mengetahui kadar testosteron dalam darah maka dilakukan tes darah. Tapi karena testosteron rendah dapat disebabkan atau diperburuk oleh faktor lain dokter biasanya akan memeriksa kondisi lain tersebut terlebih dahulu.
Sangat penting untuk jujur terhadap dokter yang memeriksa, terutama berkaitan dengan keadaan emosi anda untuk menghindari potensi pengobatan yang tidak perlu.
Pengobatan Andropause
Jika masalah testosteron rendah disebabkan oleh faktor luar seperti masalah tiroid maka kadar testosteron dapat dinormalkan kembali dengan menyembuhkan terlebih dahulu faktor penyebabnya.
Jika dari pemeriksaan dan diketahui bahwa yang diderita benar-benar adalah Andropause, maka pengobatan dapat dilakukan dengan penggantian testosteron. Metodenya meliputi penembakan testosteron, patch dan gel. Perawatan penggantian testosteron ini dapat meredakan gejala andropuase tapi memiliki efek samping. Efek samping penggantian testosteron adalah memperburuk kondisi kanker prostat yang mungkin saja diderita tapi belum terdeteksi.
Selain pengobatan dengan penggantian testosteron, perawatan dengan terapi psikologi juga penting dilakukan, tujuannya untuk mengelola stres dan mencegah timbulnya dampak psikologi lainnya. Selain itu, pria andropause perlu juga melakukan olah raga secara teratur, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak makan makanan berlemak dan menambah suplemen untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Andropause terjadi karena adanya perubahan kadar hormon tetsosteron pada pria. Seiring dengan bertambahnya usia dan memburuknya kesehatan, produksi hormon testosteron juga akan berkurang yang menyebabkan seorang pria tidak lagi aktif secara seksual.
No Responses to "Pria Juga Mengalami Menopause"